2.08.2010

kurangi.

Hidup hijau pada dasarnya bukan mendaur ulang kembali barang-barang yang telah kita pergunakan. Ada yang lebih penting dan lebih mendasar dari daur ulang, yaitu mereduksi atau mengurangi. Mengurangi barang yang kita beli, mengurangi barang yang kita gunakan, dan pastinya juga harus mengurangi keinginan kita untuk memiliki barang. Sebisa mungkin kita tidak membeli atau menggunakan barang kalo ngga penting-penting amat. Waduh, kadang susah juga ya, apalagi kalo udah ada diskon, semua pasti pengen dibeli. Mumpung murah.. :p

Memiliki dan menyimpan hanya barang-barang kebutuhan dasar untuk jaman sekarang tentu berbeda dengan beberapa puluh tahun yang lalu. Kalau dulu hidup sederhana terbatas hanya dengan sandang pangan papan, sekarang tentunya sudah bertambah. Daftar kebutuhan primer semakin panjang. Barang-barang yang ada sekarang bukan hasil dari pemikiran 'perlu untuk diciptakan' lagi, tetapi 'diciptakan untuk dibutuhkan'. Diciptakan dulu, nanti ada bagian yang akan memikirkan bagaimana caranya supaya orang merasa membutuhkan.

Kemajuan teknologi yang katanya katanya membuat hidup lebih gampang, toh ternyata tidak juga. Jaman menuntut kita memiliki barang lebih banyak. Jaman juga membuat orang tidak mudah puas. Wah, ternyata hidup lebih mudah itu kompensasinya hidup lebih kompleks ya?

"Sudah hidup sederhanakah saya?"

Kalau mau mengurangi penggunaan barang, tentunya ada yang harus disederhanakan terlebih dahulu, hidup kita. Menyederhanakan keinginan kita. Tapi, hidup sederhana saat ini ternyata bukan hal yang sederhana. Lagipula, sederhana itu kan relatif. Tidak ada ukuran yang pasti. Sederhana untuk saya belum tentu sederhana juga untuk orang lain. Barang yang menurut saya tidak penting dimiliki, belum tentu juga tidak penting dimiliki orang lain.

Sederhana atau tidak hidup kita, hanya kita yang tahu karena yang tahu betul apa keperluan dasar kita adalah diri kita sendiri. Bisa ngga ya kita mengurangi keperluan sehari-hari? Pada dasarnya, semua manusia bisa hidup sederhana. Tetapi sekitar kita yang membuat kita merasa harus hidup 'tidak sederhana'.

Tampaknya saat belanja kita perlu mempertanyakan kembali daftar yang kita bawa. 'Betul ngga sih saya benar-benar perlu barang ini?' 'Bisa ngga ya saya hidup tanpa barang ini?' Terkadang pertanyaan itu manjur juga. Barang yang sudah saya pegang dan hampir masuk ke keranjang belanja, bisa kembali masuk ke raknya.

Sekali, dua kali, lama kelamaan menjadi kebiasaan. Usaha kita untuk hidup sederhana dan mengurangi ketergantungan kita atas benda pastinya akan membuat sampah yang kita hasilkan nantinya berkurang juga, ;p

Yuk, kurangi..

No comments: